Kelompok: Fransiska wahyu 140392 & Hidayatus sholikah 140413
Hiperurisemia adalah suatu keadaan
dimana terjadi kelebihan asam urat dalam darah. Penyakit ini sering dialami
oleh manusia yang berusia di atas 30 tahun. Secara medis, asam urat adalah
jenis penyakit yang merupakan sisa metabolisme zat purin yaitu zat yang
terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup yang
berasal dari sisa makanan yang kita konsumsi. Zat purin tersebut diolah menjadi
asam urat. Kadar Asam urat normal pada wanita 2,5-7,5 mg/dL dan pria 3-9 mg/dL.
Penyebab terjadinya asam urat adalah konsumsi makanan yang banyak mengandung
zat-zat purin secara berlebihan. Zat purin tersebut melalui proses metabolisme
diubah menjadi asam urat. Kadar asam urat yang berlebihan dapat mengakibatkan
ginjal tidak mampu untuk mengeluarkan asam urat sehingga kristal asam urat akan
menumpuk dan terjadi penumpukan di persendian (Soeroso J & Algristian H,
2011).
Sekitar 50% asam urat dalam tubuh
berasal dari asupan makanan. Peningkatan kadar asam urat dalam darah bisa
terjadi karena asupan makanan yang mengandung purin yang berlebihan. Bahan
makanan yang mengandung purin yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar
asam urat dalam darah antara lain daging, hati, ikan, sayuran, seperti kangkung,
kacang-kacangan serta minuman seperi kopi dan alcohol. Namun yang dibahas pada
kasus ini adalah mlinjo yang berefek asam urat (Sutrani L, Alam S, Hadibroto I.
2004).
Melinjo merupakan tanaman dengan
batang tunggang dan berkayu, berdaun tunggal, berbiji terbuka dan berbunga (Dwijoseputro,
D. 1983).
Dari tanaman ini yang menyebakan asam urat adalah biji. Pada bijinya mengandung
tanin, saponin flavonoid dan purin. Purin ini di metabolisme menjadi asam urat.
Pembentukan asam urat di mulai dari DNA dan RNA di metabolisme menjadi
Adenosine dan Guanosin. Adenosine kemudian dimetabolisme menjadi
hipoksantin. Hipoksantin dimetabolisme menjadi xanthine. Sedangkan Guanosin
dimetabolisme menjadi xantin Kemudian xanthine dari hasil
metabolisme hiposantin dan Guanosin dimetabolisme dengan bantuan enzim xanthine
oxidase menjadi asam urat. Keberadaan enzim xanthine oxidase menjadi
sangat penting dalam metabolisme purin, karena mengubah hipoksantin
menjadi xanthine, dan kemudian xanthine menjadi asam urat.
Selain enzim xanthine oxidase, pada metabolisme
purin terlibat juga enzim Hypoxanthine-Guanine Phosphoribosyl Transferase
yang biasa disebut HGPRT. Enzim ini berperan dalam mengubah purin menjadi
nukleotida purin agar dapat digunakan kembali sebagai penyusun DNA dan RNA.
Jika enzim ini mengalami defisiensi, maka peran enzim menjadi berkurang.
Akibatnya purin dalam tubuh dapat meningkat. Purin yang tidak dimetabolisme
oleh enzim HGPRT akan dimetabolisme oleh enzim xanthine oxidase menjadi
asam arut. Pada akhirnya, kandungan asam urat dalam tubuh meningkat atau tubuh
dalam kondisi hiperurisemia. Pada intinya enzim xanthine oxidase
berfungsi membuang kelebihan purin dalam bentuk asam urat. Sekitar dua per tiga
asam urat yang sudah terbentuk di dalam tubuh secara alami akan dikeluarkan
bersama urin melalui ginjal.
Pembentukan Asam Urat
Dalam kondisi normal, asam urat yang dihasilkan akan
dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urine dan feses (tinja/kotoran). Proses
pembuangan ini diatur oleh ginjal, yang berfungsi mengatur kestabilan kadar
asam urat dalam tubuh. Namun jika kadar asam urat berlebihan, ginjal akan
kewalahan dan tidak sanggup mengaturnya sehingga kelebihan kristal asam urat
tersebut akan menumpuk pada sendi dan jaringan. Ini sebabnya persendian kita
terasa nyeri dan bengkak (Frences,1994).
Gejala-gejala terkena asam urat :
· >
Sendi terasa nyeri, ngilu, linu,
kesemutan dan bahkan membengkak dan berwarna kemerahan (meradang)
·
>Biasanya persendian terasa nyeri
saat pagi hari (baru bangun tidur) atau malam hari
· >Rasa nyeri pada sendi terjadi
berulang-ulang
· >Yang diserang biasanya sendi jari
kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelangan tangan dan siku
· >
Pada kasus yang parah, persendian
terasa sangat sakit saat bergerak
DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro,
D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:Gramedia.
Soeroso J
& Algristian H. 2011. Asam Urat.Jakarta: Penebar Plus.
Sutrani L,
Alam S, Hadibroto I. 2004. Asam Urat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.